Selamat Menempuh UTS Online

Survey Kuisoner Bagi Taruna/i STTKD dalam Menjalani Kuliah Online

Selamat pagi taruna/i STTKD.

Semoga selalu sehat dan semangat menjalani aktivitas kuliah online. Kami mengharap partisipasi taruna/i untuk mengisi kuisioner berikut ini :

bit.ly/STTKDsurvey

Salam Dirgantara.
ttd
Akademik STTKD

PTB STTKD Bagi-bagi Hadiah Nih

Semangat pagi, taruna/i sttkd tercinta..

Baru kuliah online ya? Biasanya kuliah online itu bisa sambil makan atau update status, bener gak sih?

Nah, mumpung lagi pada kuliah online, Ada hadiah buat kalian !!!

Jangan ragu, kalau ragu nanti gak dapat hadiah lho. Kaget gak? Iyaa, ada hadiahnya ini.

Hadiahnya bagi 3 org pemenang taruna/i yg terpilih. Jangan mau kalah karena kesempatannya sangat langka banget. Buruan yaa 😉 caranya mudah kok.

  1. Subscribe CHANNEL YouTube STTKD PTB
  2. Follow IG (Instagram)

Buruan jangan sampai ketinggalan.

GEOSPASIAL HADAPI COVID-19

WHO menyatakan Covid-19 sebagai Pandemi. Presiden Jokowi telah menyatakannya sebagai bencana nasional non alam. Penanggulangan bencana memerlukan alat bantu berupa informasi geospasial kebencanaan atau peta-peta bencana. Penanggulangan bencana terdiri dari 3 siklus, yaitu Pra-Bencana (potensi bencana untuk mitigasi), Saat-Bencana (sebaran bencana untuk tanggap darurat) dan Pasca-Bencana (dampak bencana untuk rehabilitasi). Demikian juga peta-peta bencana.

Saat ini, kita baru memiliki Peta sebaran Covid-19 yang dibuat berdasarkan laporan tentang domisili Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan kasus positif covid-19. Peta seperti itu seharusnya cukup detil. Idealnya di level satuan permukiman (setingkat Rukun Warga, RW), mengingat mereka memiliki ruang publik bersama, seperti rumah ibadah, taman, atau minimarket. Atau juga aktivitas bersama, seperti olahraga, arisan atau hajatan. Informasi zona merah (red zone) di tingkat kecamatan tak cukup membantu upaya physical distancing.

Idealnya peta ini bisa diakses via internet, dan pengguna mendapat alert ketika mendekati red zone. Andai setiap ODP dan PDP diwajibkan melapor tiap hari melalui gadgetnya, maka pergerakannya dapat dipantau, dan orang yang sehat dapat menghindarinya.

Peta mitigasi disiapkan berdasarkan peta potensi dan peta kerentanan. Peta Potensi Covid-19 disiapkan untuk daerah yang belum memiliki kasus. Kita tidak ingkari, bahwa ada daerah-daerah yang lebih rentan. Mereka adalah: daerah dengan hubungan sosial-ekonomi yang erat dengan zona merah. Seperti ketika Jakarta menjadi Zona Merah, otomatis Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi menjadi amat rentan. Kerentanan juga dipengaruhi usia (lansia lebih rentan), pendidikan (makin rendah literasi makin rentan), pendapatan (orang miskin lebih rentan, karena tempat tinggalnya atau lingkungannya sempit, sulit melakukan physical-distancing), jenis pekerjaan (beberapa profesi seperti sektor kesehatan, pelayanan publik, perdagangan dan jasa, juga sektor informal lebih rentan), penggunaan transportasi massal, latar belakang kesehatan, dan terakhir adalah preferensi keagamaan fatalistik.

Membuat peta kerentanan seperti ini tidak mudah. Data yang bisa dipasok dari hasil sensus biasanya hanya data usia, pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan. Adapun data lainnya harus didapat dari survei baru atau melalui media sosial.

Bencana covid-19 juga terkait kapasitas layanan kesehatan. Model prediksi dari pengalaman di Tiongkok (RRT) atau Korea Selatan (Korsel) tak bisa kita pakai. Jumlah dokter per 1000 penduduk, di Korsel 2,4; di RRT 1,8; sedang di Indonesia hanya 0,4. Jumlah kasur di Rumah Sakit per 1000 penduduk di Korsel 11,5; di RRT 4,2; sedang di Indonesia cuma 1,2. Fasilitas ICU per 100.000 penduduk, di Korsel 10,6; di RRT 3,6; sedang di Indonesia hanya 2,7. Angka-angka itu baru rata-rata. Tentu ada yang lebih rendah lagi, atau lebih rentan terhadap Covid-19.

Dengan peta Mitigasi ini, pemerintah bisa membuat kebijakan yang tepat untuk menyelamatkan daerah rentan agar kurva kesakitan bisa lebih landai, dan angka korban jiwa bisa ditekan.

Peta yang ketiga adalah Peta Rehabilitasi. Bencana Covid-19 tak hanya menimpa mereka yang sakit. Akan banyak daerah tanpa kasus covid-19, namun tetap menanggung dampak ekonominya.

Di Wuhan yang terpaksa diisolasi hampir dua bulan, angkutan umum libur, dan SPBU ditutup. Ekonomi berhenti. Pemerintah membantu supply logistik agar penduduk tetap memperoleh makanan, sanitasi pribadi dan energi. Jumlah orang dengan kesulitan ekonomi terdata jelas. Negara punya angka yang akurat. Mereka bahkan menggunakan teknologi 4.0, yaitu bigdata, dengan memanfaatkan smartphone yang kini nyaris ada di semua orang.

Di Indonesia, masih sulit melakukan ini, karena negara memang faqir data. Andaikata lockdown dilakukan seperti di Wuhan atau beberapa negara lain, anggota Polri dan TNI paling hanya bisa dikerahkan di jalan-jalan utama. Sedang di dalam permukiman atau desa-desa, perlu kesadaran umum agar tak ada penduduk yang bandel. Yang jelas, sektor informal akan sangat terpukul.

Dampak ekonomi pasti terjadi di sektor pariwisata. Kita bisa petakan sentra-sentra sektor pariwisata ini. Dampak ekonomi lainnya adalah industri yang melibatkan impor bahan baku atau expor hasilnya ke negeri-negeri yang juga terkena covid-19. Kebijakan Working From Home hanya bisa dilakukan pekerja yang mengolah data. Adapun pekerja pabrik, sektor logistik, dan pelayanan publik tak ada yang bisa dilakukan dari rumah.

Sayang kita masih faqir data untuk bisa memetakan ini semua dengan cepat. Kita berkejaran dengan waktu.

 

Sumber:

Prof. Dr.-Ing. Fahmi Amhar
Peneliti Utama Badan Informasi Geospasial
Anggota Dewan Penasehat Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE)

[LLDIKTI5] Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tahun 2020

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan
di lingkungan LLDIKTI  Wilayah V
Yogyakarta

Memperhatikan surat  Kepala Pusat Prestasi Nasional nomor 0052/J3/TU/2020  tanggal 25 Februari 2020  perihal Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres)  2020, dengan hormat kami beritahukan bahwa pada Tahun Anggaran 2020 Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelenggarakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi  Tahun 2020 bagi mahasiswa Perguruan Tinggi secara berjenjang.

Sehubungan dengan hal tersebut kami berharap partisipasi Saudara untuk melaksanakan pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat Perguruan Tinggi  dengan mendaftarkan pemenangnya ke Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan mengacu pada Pedoman dari Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (terlampir).

Atas partisipasi dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Lampiran:
1. Surat Pengumuman Petunjuk Pelaksanaan Pilmapres Tahun 2020
2. Petunjuk Pelaksanaan Pilmapres Tahun 2020

 

Sumber: https://lldikti5.ristekdikti.go.id/home/detailpost/pemilihan-mahasiswa-berprestasi-pilmapres-tahun-2020 

Turut Berduka Cita Sedalam-dalamnya

 

Telah meninggal dunia Ketua STTKD, Bapak Marsda TNI (Purn.) H. Udin Kurniadi, S.E., M.M. dalam usia 79 tahun.

Segenap civitas akademika dan seluruh keluarga besar STTKD dan khususnya Prodi D3 Aeronautika turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga amal dan ibadah beliau diterima disisi Tuhan YME dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Aamiin ya rabbal aalamiin.

Hormat kami,
Prodi D3 Aeronautika

Upacara Pembukaan Brevet 2020 Prodi D3 Aeronautika STTKD

Pada hari Jumat, 21 Februari 2020 telah dilaksanakannya upacara pembukaan untuk acara Bravet bagi taruna dan taruni di program studi D3 Aeronautika tahun 2020 yang akan berlangsung beberapa hari ke depan. Prodi D3 Aeronautika mengucapkan terima kasih yang sebesarnya baik kepada panitia acara maupun kepada peserta acara ini.

Dalam upacara pembukaan Bravet tahun 2020 ini, perwakilan Prodi D3 Aeronautika yaitu Bapak Muhammad Luqman Bukhori, S.T., M.T., menyampaikan beberapa sambutan dan petuah yang seharusnya disampaikan oleh Kaprodi D3 Aeronautika yaitu Bapak Heru Susanto, S.Pd.T., M.Eng., dikarenakan beliau berhalangan hadir.

Isi sambutan yang diutarakan terdapat tiga hal yaitu:

  1. Kemampuan dalam hal keterampilan untuk melakukan perawatan perawatan pesawat terbang, baik kemampuan untuk membaca prosedur manual (AMM) yang digunakan untuk panduan melakukan perawatan pesawat terbang.
  2. Kemampuan dan keterampilan dalam berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris. Taruna dan taruni D3 Aeronautika mulai minggu depan akan diwajibkan untuk melakukan dialog atau berbicara berbahasa inggris ketika memasuki manajemen prodi, baik dalam interaksi maupun pelayanan prodi bagi taruna dan taruni D3 Aeronautika.
  3. Mengenai pentingnya menjaga sikap dalam kita memasuki dunia kerja nantinya. Ini diimbangi dengan terbuktinya pada sikap dari taruna taruni D3 Aeronautika yang telah dianggap baik oleh Instansi-instansi lain dimana mereka melakukan PKL.

Berikut dokumentasi yang dapat ditampilkan.

Kunjungan Prodi AE STTKD untuk Kerjasama PKL ke GMF Manado dan Cytilink

Assalamualaikum warrohamtullahi wabarokatuh.

Hari Kamis tanggal 16 Januari 2020, Prodi Aeronautika STTKD Yogyakarta mengunjungi beberapa tempat magang (PKL) untuk para Taruna/i D3 Aeronautika STTKD Yogyakarta. Diwakili oleh Ketua Program Studi D3 Aeronautika bapak Heru Susanto, S.Pd.T., M.Eng., beliau melakukan kunjungannya yang pertama ke GMF Manado dan bisa bertemu dengan manager teknik GMF Manado bapak Jimmy Arif serta diterima dengan baik, bahkan dibantu masuk ke area bandara. Beliau ini adalah teman baik dengan salah satu instruktur AMTO STTKD Yogyakarta yaitu Bapak Heri Purwanto. Untuk PKL, beliau bersedia menerima para taruna/i STTKD jika dari pihak taruna/i STTKD ada yang ingin melakukan PKL di GMF Manado dan untuk pengajuan terpusatnya dapat melalui kantor GMF Pusat.

Setelah selesai melakukan kunjungan yang pertam, selanjutnya dilakukan kunjungan yang kedua untuk berkunjung ke kantor Citylink. Namun sesampainya di lokasi, hanya dapat bertemu dengan beberapa karyawan disana dikarenakan manager bagian PKL yaitu bapak Herri sedang tidak ada di kantor. Oleh sebab itu, kami hanya mendapatkan nomor kontak bapak Herri untuk tindak lanjut perihal magang (PKL) untuk taruna/i Aeronautika STTKD Yogyakarta.

Berikut ini beberapa dokumentasi foto ketika kunjungan berlangsung.

Pengarahan PKL Bagi Taruna/i Prodi D3 Aeronautika STTKD

Pada tanggal 20 Desember 2019, Prodi D3 Aeronautika Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) mengadakan pengarahan kepada Taruna/i D3 Aeronautika Tingkat 5 untuk persiapan dalam menjalani PKL pada mitra-mitra kerja yang telah diajukan oleh para taruna/i prodi aeronautika.

Dalam kesempatan tersebut, para taruna dengan sigap mengikuti acara dengan di dampingi oleh para instruktur yang sudah berpengalaman pada bidangnnya yaitu di dunia aeronautika penerbangan. Pembicara tersebut adalah Bapak Beny dan Bapak Fery. Beliau merupakan instruktur pada program AMTO di STTKD.

IMG-20191220-091634-1

IMG-20191220-101117-1

IMG-20191220-091637

IMG-20191220-101045

IMG-20191220-101054

IMG-20191220-101112